Bagi yang suka ngidam atau suka dengan rasa asam segar mungkin sebagian dari pembaca masih ingat  dan pernah mencicipi buah Kupa.

Pada tahun-tahun 80 dan 90 an buah ini banyak dijajakan penjual buah-buahan atau setidak-tidaknya ada tetangga rumah dan teman yang menanam pohonnya di pekarangan rumah. Sayangnya itu hanyalah kenangan manis masa lalu, kini pohon terlebih buahnya sudah langka untuk ditemukan.

Buah kupa memiliki daging buah berwarna putih atau merah keunguan. Dagingnya banyak mengandung sari buah yang berasa masam atau asam manis agak sepat. Di dalam buah terdapat biji berbentuk gepeng dengan kulit putih atau merah ungu.

Buah Gowok buni memiliki bentuk bulat agak gepeng. Ukuran buah kecil dengan diameter sekitar 2 – 3 cm.

Buah ini senang bergerombol di batang pohon dengan kelopak tetap menempel di bagian ujungnya. Warna buah Gowok ungu gelap dan mengkilat.

Kupa merupakan tanaman dari suku Myrtaceae (jambu-jambuan) ini mempunyai beberapa sebutan lokal di setiap daerah. Buah ini punya banyak nama diantaranya adalah gowok, (Betawi), kupa, kupa beunyeur (Sunda), gowok, gowak, kupa, dompyong (Jawa), dan kaliasem (Bali).
Gowok (Syzygium polycephalum) masih berkerabat dekat dengan Jamblang (Syzygium cumini) dan Jambu Semarang (Syzygium samarangense).
Pohonnya mempunyai tinggi antara 8-20 meter dengan garis tengah batang bagian bawah mencapai 50 cm.

Daun tunggal berbentuk lonjong dengan panjang daun sekitar 17 – 25 cm dan lebar sekitar 6 – 7 cm. Perbungaan berbentuk malai dengan mahkota bunga berwarna putih dan benang sari banyak.

Tanaman Gowok (Syzygium polycephalum) diyakini merupakan tumbuhan asli Asia Tenggara, termasuk di Indonesia yang tersebar secara alami di pulau Jawa dan Kalimantan.

Tumbuhnya memang liar di hutan-hutan sekunder dengan ketinggian 200-100 mdpl.

Pemanfaatan

Pemanfaatan lain dari pohon buah ini adalah kayunya yang berwarna kemerahan, baik digunakan sebagai bahan bangunan maupun perabot rumah tangga.
Pohon gowok yang rindang dan tidak menggugurkan daun pun cocok digunakan sebagai tanaman peneduh. Tanaman Gowok atau Kupa pun mengandung saponin dan flafonoida (pada daun dan kulit buah) serta polifenol pada kulit batangnya.
Buah Gowok memiliki kandungan polifenol dan saponin yang bisa mengusir penyakit maag dan penyakit kulit  bisa dimanfaatkan sebagai obat herbal untuk mengobati sakit maag, kudis, dan gatal-gatal, serta menetralkan pengaruh mabuk karena alkohol.

Budidaya

Saat ini budidaya buah-buahan langka memang menjadi kendala. Berbagai faktor dan alasan utama mengapa pohon buah ini tidak ditanam lagi oleh masyarakat kita salah satu alasan yang masuk akal adalah buah kupa kurang laku di pasaran dan tidak diminati lagi masyarakat Indonesia.

Itulah cerita Buah Kupa yang Terlupa. Stop, jangan kecewa dulu ya pembaca yang baik. Di salah satu kawasan resort tematik (Leuweung Geledegan Ecolodge) daerah Bogor Selatan beragam Buah langka dan Lokal telah mulai di budidayakan kembali sebagai tempat konservasi tanaman buah langka di Indonesia.

Di tempat yang indah ini lebih dari ratusan tanaman buah-buahan dan bunga langka menjadi daya tarik  bagi pengunjung yang datang ke resort indah ini. Semua hal diajarkan tentang buah buahan langka termasuk cara menanam dan diberi wawasan dengan cuma-cuma.